Dalil-Dalil Bahwa Orang-Orang Yang Beriman Melihat Allah di Surga

Beranda | Artikel

Dalil-Dalil Bahwa Orang-Orang Yang Beriman Melihat Allah di Surga - Kitab Al-Ibanah

Jumat, 25 Agustus 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Dalil-Dalil Bahwa Orang-Orang Yang Beriman Melihat Allah di Surga adalah rekaman kajian ilmiah yang membahas masalah aqidah ahlussunnah wal jamaah. Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dari kitab الإبانة عن أصول الديانة Al-Ibanah ‘an Ushul ad-Diyanah atau ada juga yang menyebutnya dengan al-Ibanah fi Ushul ad-Diyanah, karya seorang ulama besar yang bernama Syaikh Imam Abul Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari rahimahullah atau terkenal dengan sebutan Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah.

Download juga pengajian sebelumnya: “Bantahan Bagi Yang Mengingikari Nikmat Melihat Allah – Kitab Al-Ibanah”

Kajian Tentang Dalil-Dalil Bahwa Orang-Orang Yang Beriman Melihat Allah di Surga – Kitab Al-Ibanah

Imam Abul Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari rahimahullah menyebutkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan tentang aqidah atau kenikmatan yang mulia tersebut. Diantara yang disebutkan oleh beliau diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Musa alaihissalam.

وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـٰكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٤٣﴾

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman“.” (QS. Al-A’raf [7]: 143)

Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan kepada Nabi Musa bahwa dia tidak akan kuat melihatNya di dunia ini. Pandangan mata Nabi Musa sangat lemah dan tidak mampu melihat Allah. Imam Abul Hasan al-Asy’ari berkata bahwa ayat ini menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala dapat dilihat. Akan tetapi Allah tidak memberikan kekuatan kepada kita untuk langsung bisa melihat di dunia ini.